1.Hijab Itu Adalah Ketaatan Kepada Allah Dan Rasul
         Allah
 Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan 
Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya): “Dan
 tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan
 yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu 
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan 
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka 
sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah
 Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan 
hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya): “Dan
 katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan 
pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka 
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yanga artinya): “Apabila
 kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka 
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi 
hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Hai
 Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan 
istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.
2.Hijab Itu ‘Iffah (Kemuliaan)
Allah
 Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai 
tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah Subhanahu wa Ta’ala 
berfirman (yang artinya): “Hai
 Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan 
istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke 
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk 
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”.
 Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman 
Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa 
mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa 
fitnah dan kejahatan bagi mereka.
3.Hijab Itu Kesucian
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya): “Apabila
 kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka 
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi 
hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah
 Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati 
orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak 
melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati 
yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih
 nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada 
penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang 
artinya): “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)
4.Hijab Itu Pelindung
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”
Sabda beliau yang lain (yang artinya): “Siapa
 saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, 
maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari 
padanya.”
Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.
5.Hijab Itu Taqwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman(yang artinya): “Hai
 anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk 
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa 
itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
6.Hijab Itu Iman
    Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman (yang artinya):“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). 
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman (yang artinya): “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah radhiyallahu anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika
 kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah 
pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, 
maka silahkan nikmati pakaian itu.”
7.Hijab Itu Haya’ (Rasa Malu)
     Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain (yang artinya):“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Sabda Rasul yang lain (yang artinya): “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
8.Hijab Itu Perasaan Cemburu
     Hijab
 itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang 
laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat 
yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan 
terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang 
wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 
‘anhu berkata: “Telah 
sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan 
laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian 
merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang 
tidak memiliki perasaan cemburu.”

 
 
0 Yorum var:
Sen de yaz